Cari Blog Ini

Featured

3/random/post-list

Pages

banner iklan

melek

Design Thinking


Kita mungkin sering mendengar tentang istilah design thinking, tetapi belum memahami artinya secara menyeluruh. Sejatinya design thinking merupakan salah satu elemen penting dalam bekerja, bahkan hampir setiap pekerjaan membutukan ini.

Dalam bekerja, pasti selalu muncul masalah yang mesti kita cari jalan keluarnya. Dengan terbiasa melakukan design thinking, kita terbiasa untuk mencari solusi kreatif dari masalah. Jadi, bukan sekadar problem solving semata.

Lantas, apa sih sebenarnya design thinking ? yuk pelajari bersama-sama!

Apa Itu Design Thinking?

Design thinking adalah sebuah proses untuk memecahkan masalah komplek yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna. Design thinking juga dapat diartikan sebagai pendekatan atau metode pemecahan masalah, baik secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai pengguna.

Pada dasarnya, design thinking dapat didefinisikan dalam empat hal berikut, yakni berpusat pada manusia, bersifat kolaboratif, membutuhkan sikap optimis dari para kolaborator, dan membutuhkan eksperimen dalam setiap inovasi yang diciptakan. Secara garis besar, design thinking dapat disimpulkan sebagai metode kolaborasi yang mengumpulkan ide-ide dari beragam disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi.

Manfaat Design Thinking

  • Memudahkan perusahaan memahami kebutuhan calon konsumen.
  • Meningkatkan efisiensi proses desain.
  • Membantu menciptakan inovasi baru yang berkelanjutan.
  • Mengurangi risiko kegagalan produk.
  • Menghemat anggaran perusahaan.
  • Meningkatkan pendapatan.

Dengan beberapa manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya design thinking dapat meringankan beban perusahaan , terutama saat Anda melakukan product development.

Karakteristik Design Thinking

1. People Centered

Design thinking berperan mengidentifikasi masalah yang tengah dihadapi manusia dan menjawab masalah tersebut dengan solusi yang tepat dan efektif bagi manusia. Tak hanya itu, design thinking juga mengandalkan solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut.  

2. Hands-On

Tahapan ini memungkinkan pengujian langsung dari tim desain terhadap produk setengah jadi. Karakteristik hands-on tidak akan ada pada bisnis yang tak menggunakan design thinking.

3. Highly Creative

Kreativitas menuntut kebaruan. Karakteristik ini berkaitan erat dengan design thinking. Solusi yang ditawarkan harus memperlihatkan konsep yang segar untuk menarik pengguna.

4. Iterative

Pada karakteristik ini design thinking ada untuk menjembatani kesenjangan. Karakteristik ini akan digunakan terus-menerus untuk menyodorkan keinginan tak tampak hingga hasil yang ada dapat menjawab apa yang benar-benar dibutuhkan pengguna.  

Tahapan Design Thinking

Dalam prosesnya, ada beberapa tahapan dalam design thinking, yakni:

1. Empathize

Tahapan ini menjadi landasan pertama penciptaan sebuah produk atau inovasi. Dalam hal ini, kita harus melihat secara jeli atau mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan dari target pasar kita.

2. Define

Berarti kita harus mendefinisikan atau menjabarkan point of view ataupun permasalahan utama dari target pasar kita.

3. Ideate

Berarti kita harus membuat pilihan ataupun solusi sebanyak mungkin, lalu menyeleksi sekian banyak ide atau solusi tersebut menjadi beberapa opsi yang paling kuat dan relevan.

4. Prototype

Dalam hal ini kita harus membuat pemodelan dari produk kita. Bahkan, dengan prototype ini, kita dapat belajar, memecahkan ide-ide yang saling bertentangan, dan mengatur proses penciptaan produk.

5. Testing

Hal ini untuk melihat performansi dari produk kita. Apakah ada perbaikan dan sebagainya.

6. Implement

Hal ini digunakan untuk melakukan tes ke pasar apakah produk kita direspons ataukah ada feedback untuk perbaikan selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa design thinking pada dasarnya mengedepankan human center approach dengan proses berpikir berfokus pada manusianya sendiri.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement